Apakabar sobat nabungmania, kami berharap kita sehat-sehat saja dan tidak kurang suatu apapun, semoga juga diberi kelancaran rizki. Pada kesempatan ini kita akan membahas seputar saham khususnya tentang analisis teknikal, apa sih analisis teknikal dalam saham, apa saja yang perlu dipersiapkan, tentu disini tidak membahas secara mendalam hanya sekedar untuk mengetahui secara umum apa itu analisi teknikal, yang biasanya di gunakan oleh trader sebelum memutuskan membeli suatu saham. Selain analisis tentu trader saham juga menyiapkan rencana trading nya dari rencana A, B hingga C bahkan rencana Z yang sering disebut trading plan. Selain analisa dan trading plan trader sebaiknya dilengkapi dengan ilmu manajemen keuangan atau money manajemen agar meminimalisir risiko dalam trading saham.
Mengenal Analisa Teknikal, Untuk Trading atau Investasi Saham
Analisa teknikal dari saham ini lebih
mengandalkan grafik masa lalu, meski ada beberapa grafik dalam saham namun yang
sering digunakan adalah jenis cadle, cadle ini dapat menggambarkan harga saham
pada masa lalu, dari harga pembukaan, harga tutup, harga tertinggi dan harga
terendah juga warna hijau, merah atau kuning menandakan harga tutup apakah naik
atau turun atau tetap dari harga hari bursa sebelumnya, maka dari itu grafik
cadle ini banyak yang menggunakan.
Memakai historis grafik masa lalu dapat
dianalisis berdasar perilaku pelaku pasar, baik secara psikologis atau segi
lainnya, sehingga suatu grafik di anggap selalu berulang-ulang sesuai dengan
grafik sebelumnya, meski tidak 100% akurat namun paling tidak sering benar
mendekati prediksi dari pada tanpa analisis atau hanya feeling yang tidak ada
dasar ilmu teorinya, karena feeling itu dekat dengan spekulasi sehingga
sebaiknya dihindari.
Apasih yang dicari dengan analisis teknikal
ini, kembali lagi kepada tujuan awal dari beli saham untuk apa apakah untuk
waktu yang lama atau hanya mencari keuntungan saat harga sudah naik kita jual,
secara umum kita membeli saham untuk mendapat keuntungan, sehingga dari analisa
teknikal tersebut kita berusaha mencari saham-saham yang harganya akan naik dan
menghindari saham-saham yang harganya akan turun. Namanya juga analisis, tidak
ada yang menjamin 100% benar, namun secara umum telah digunakan sebagai acuan
dalam upaya memutuskan jual atau beli saham. Contoh sederhana adalah belilah
barang saat harga bawah (support) dan jual saat harga tertinggi (resisten) itu
contoh sederhana agar kita dapat keuntungan dari jual-beli saham.
Sedikit contoh dari analisa teknikal adalah
mencari titik support terdekat dan titik resisten terdekat, anda dapat
mempelajari melaui buku-buku tentang ini atau mencari aplikasi tentang saham
yang menyediakan fitur support dan resisten ini. Secara umum support dalam
analisa teknikal saham adalah titik harga kuat terendah terdekat, sedangkan
resisten dalam analisa teknikal saham adalah titik harga kuat tertinggi
terdekat. Support dan resisten ini dapat menetap beberapa waktu dan dapat juga
ditembus (jebol) sehingga akan membentuk titik harga support dan resisten baru.
Analisa ini dapat digunakan meski tidak 100% benar maka dari itu diperlukan
teknik analisa teknikal lainnya juga, sederhananya sebaiknya beli diarea
support jual diarena resisten, karena secara teori jika harga saham mendekati
support (harga terendah terdekat) kemungkinan akan berbalik menuju harga
resisten, sebaliknya jika berada diharga resisten (harga tertinggi terdekat)
maka akan kembali turun menuju harga support. Namun kabar buruknya tidak
selamanya titik, titik tersebut bertahan diharga yang sama karena ada
kemungkinan ditembus disebabkan oleh banyak faktor seperti berita baik atau
sebaliknya, aksi koorporasi dan sebagainya.
Artikel ini sebagai pengenal apaitu analisis
teknikal saham, maka hanya membahas secara umum saja, agar tidak terlalu dalam
dan jlimet sehingga membuat pembaca pusingi sebab saking banyaknya yang dibaca,
kayak saya kalau baca banyak-banyak jadi pusing sendiri malah nggak dapat ilmu
nya. Sekian dulu artikel dari kami semoga dapat memahami atau memberi gambaran
singkat apaitu analisa teknikal dalam jual-beli saham.
Manfaat analisis teknikal bagi investor jangka
panjang saya kira sebagai acuan kapan sebaiknya menambah jumlah saham agar
mendapat harga yang murah dan dapat memaksimalkan keuntungan karena dapat
menekan modal yang di keluarkan dan diharapkan keuntungan yang maksimal.
Trading saham memerlukan perencanaan (trading plan) agar arah nya jelas, karena karakteristik saham yang tinggi risiko, harga fluktuatif dan tidak tahu harga akan naik atau turun maka perlu manajemen uang (money management) agar trading kita aman, Trading Plan & Money Management dalam jual beli saham merupakan salah satu usaha para trader untuk mengelola uang agar mendapat keuntungan maksimal, agar tidak rugi akibat penurunan harga, nah disini kita akan membahas hal itu tentang apa itu rencana trading dan apa itu mengatur keuangan agar uang yang ada di akun sekuritas kita tetap aman dan berkembang.
Apa Itu Trading Plan
Kita mulai dari trading plan, apa itu trading plan, penjelasan ini sekedar pengertian trading plan sesuai dengan yang saya pahami bukan pengertian saklek, trading plan adalah rencana beli saham untuk apa? Apakah untuk dapat deviden atau capital gain, tapi yang pasti bukan cari porto merah kan? Hehehe… jika kita beli saham A untuk dapat capital gain 2% - 4% maka tidak usah nunggu potensial gain menjadi 10%, karena 2% sudah cukup untuk take profit 1, 3% take profit 2, dan 4% take profit 3, jika saham yang kita beli ternyata naik 20% rugi dong, nggak rugi kok karena dah untung 2% kalo 100 juta kan udah untung 2 juta. Trading plan juga menentukan plan B jika terjadi penurunan harga yang tidak diharapkan, atau analisis kita meleset, misal jika saham yang kita beli -3% (minus tiga persen) maka langkah yang di tempuh adalah menjual rugi saham tersebut (cut loss / stop loss) siapa tahu saham tersebut tembus support terdekat membentuk pola baru sehingga kemungkinan turun lebih dalam agar rugi tidak banyak maka cukup rugi 3%, dapat juga sebelum kita jual rugi kita melakukan average down (beli diharga saat rendah) dan jual lagi saat naik, untuk mengurangi kerugian menjadi 1% atau 2% saja. Plan C jika harga tetap atau turun sedikit di support terdekat kita dapat average down atau hold menunggu harga naik hingga sesuai plan A profit minimal 2% (dua persen), keputusan ditangan masing-masing apakah akan menurunkan harga rata-rata atau hold sesuai trading plan masing-masing.
Money Management Dalam Trading Saham
Pembahasan selanjutnya adalah tentang money management, apa itu managemen
uang sesuai artinya adalah mengatur uang, untuk apa? tentu agar uang kita aman,
agar uang kita bertambah banyak hindari rugi. Dalam trading saham, money
managemen diperlukan walau tidak ada sekuritas yang mewajibkan, karena money
management ini salah satu strategi saja agar aman dalam trading. Banyak pemula
seperti saya pernah melakukan cut loss (jual rugi) sebab salah penerapan money
management (MM), berikut kami beri contoh simple MM dalam trading saham, jika
modal kota 10 juta maka gunakan 5 juta saja yang digunakan untuk trading
sisanya 5 juta sediakan dalam saldo RDN (cash), untuk apa? Jika saham kita turun
(koreksi) dan setelah turun bertahan di titik harga tertentu untuk kemungkinan
naik (momen nambah lot) atau average down, maka uang 5 juta tadi kita belikan
saham yang koreksi tadi dengan harapan harga setelah kita beli kembali ke harga
saat kita beli diawal atau naik, sehingga kerugian dapat kita minimalisir
dengan cara itu. Jadi 50% uang cash untuk average down, saat harga saham yang
kita beli turun, dengan harapan harga akan naik dan minimal kembali ke harga
rata-rata milik kita agar cut loss nya tidak banyak, atau syukur-syukur dapat
untung.
Terkadang
kita ragu jika sudah untung kapan waktunya kita jual (take profit), kembalikan
ke trading plan masing-masing apakah mau scalping, day trade atau swing, jika
scalping dan day trade cukup untung 2% atau 4% cukup. Jika swing dalam 1 minggu
10% sampai 20%, tentu sebelum menentukan pilihan kita butuh analisa apakah
saham tersebut cocok untuk swing atau scalping atau day trade, maka perlu
analisis minimal teknikal atau dapat juga ditambah analisis fundamental untuk
keamanan, atau juga tentang berita baik yang mungkin mempengaruhi harga saham.
Jika telah menentukan trading plan jangan lupa menerapkan stop los juga jika
saham turun tidak sesuai harapan agar tidak rugi semakin besar jika harga tidak
disangka terjun bebas, misal karena news buruk atau hal-hal lain sebagainya.
Baca
Juga : analisa teknikal dalam trading saham
Sekedar
cerita awal-awal saya beli saham, saat itu belum tahu apa itu trading plan,
money manageman, kelihatan harga murah di beli dan kalau harga saham tadi naik
di jual, namun tidak jarang malah harga turun terpaksa nunggu berminggu-minggu
bahkan bulan untuk melihat porto hijau, setelah itu ikut grub facebook
investasi saham dan mencoba ikut rekomendasi, mungkin saya salah baca rekomendasi
atau telat masuk sehingga porto merah lumayan lama, dari situ saya mulai
mengenal average down (beli lagi di harga bawah), meski harga turun lagi dan
lagi akhirnya modal uang cash habis bisanya cuma nunggu harga naik akhirnya
jual-rugi, tapi masih untung ambil pelajarannya dengan modal kecil.
Dari
cerita tersebut tentu dapat dilihat perbedaan seseorang yang tahu ilmu trading
plan dan money manajemen, sehingga manfaat dari kedua nya tentu dirasakan oleh
para trader, atau ingin mencoba.
Disclaimer
on …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar