Selamat Siang para pembaca yang
budiman semoga kita diberikan kecukupan rizki dan kalau bisa diberikan
kebebasan financial, banyak cara orang mencari rizki dari bekerja sampai
berusaha salah satunya Investasi Saham.
Nah, mengenai berusaha ini ada juga yang usaha nya investasi baik investasi
rumah untuk desewakan atau koskosan yang menghasilkan setiap bulannya.
Banyak cara berinvestasi ada yang
menabung emas, tanah bahkan saham, semua instrumen investasi tersebut memiliki
karakteristik masing-masing, dari risiko rendah hingga tinggi, dari yang likuid
hingga yang tidak likuid, dalam tulisan ini hanya akan membahas tentang
instrument insvestasi yaitu Investasi
Saham.
Saat ini telah banyak perusahaan
sekuritas di Indonesia yang menawarkan jasa sebagai media untuk ber Investasi Saham, sebenarnya tidak
hanya saham banyak produk seperti reksadana, waran, obligasi dan sebagainya. Dunia
saham yang penulis ketahui ada istilah investor dan trader, istilah investor
itu untuk yang menginvestasikan uangnya disaham untuk jangka waktu lama minimal
1 tahun (misal si A membeli saham PT. Bukit Asam, Tbk (PTBA) ia tidak
menjualnya hingga setahun kemudian atau lebih), berbeda dengan para trader,
namanya juga trader (PEDAGANG) ya kalau pedagang walau baru beli beberapa menit
yang lalu kalau sudah untung (harga naik) ya di jual sahamnya (misal si A beli
saham GDST seharga 234 selang beberapa menit kemudian naik menjadi 250 maka si
A menjual saham tersebut karena sudah untung).
Trader harian ini yang sering
terjerumus menjadi spekulan, mereka berspekulasi membeli saham tertentu dengan
harapan beberapa jam atau hari saham tersebut naik tanpa melihat fundamental
perusahaan atau-pun analisa teknikal dari saham tersebut, menurut pendapat saya
alangkah baiknya jika menjadi trader harus memakai analisis fundamental juga
analisis teknikal, kita pelajari terlebih dahulu mengenai saham (perusahaan)
yang akan kita beli.
Sebenarnya istilah investor dan
Trader itu hanya sebutan untuk membedakan investasi singkat dan investasi
jangka panjang dalam Investasi Saham,
silakan menilai sendiri seperti yang penulis jelaskan diatas, jika kurang
setuju boleh di tulis di kolom komentar. Pada dasarnya membeli saham itu untuk
mengikutsertakan modalnya di perusahaan tersebut, dimana uang yang didapat dari
investor digunakan oleh perusahaan tersebut untuk menjalankan usaha dan
mengembangkan usahanya dengan tujuan profit oriented, karena bentuknya
investasi dan merupakan kegiatan usaha yang real maka ada dua kemungkinan (apa
yang terjadi) kepada perusahaan tersebut yaitu Untung atau Rugi. Jika
perusahaan bangkrut dan tutup hingga kekayaan perusahaan habis maka pemegang
saham juga akan kehilangan nilai (value)
dari saham yang dimilikinya, sebaliknya jika untung pemegang saham akan
mendapat Deviden (bagi keuntungan), maka dari itu pilihlah perusahaan yang
bonafit dan parlente yang stabil dalam membagikan deviden jika Investasi Saham jangka panjang.
Selain deviden keutungan lain dari Investasi Saham adalah keuntungan
selisih harga jika harga tersebut naik, menurut pengamatan penulis banyak
investor ritel yang memilih mencari capital gain (selisih harga) dari pada
menunggu Deviden yang setahun sekali atau dua kali itu pun jika bagi—bagi deviden,
meski ada juga yang mencari keuntungan dari deviden tersebut. Namun ingat bahwa
investasi saham ini sangat berisiko, karena jika harga saham turun maka nilai
uang juga akan turun, meski jumlah saham yang dibeli tetap jumlahnya, maka
perlu mempelajari dengan hati-hati mengenai perusahaan yang akan dibeli.
Sebelum membahas lebih lanjut
mengenai ulasan tentang investasi saham, alangkah baiknya mengetahui cara
membeli dan menjual saham terlebih dahulu. Untuk investasi saham hal yang
pertama dilakukan adalah membuka akun sekuritas baik online maupun semi online,
saat ini banyak sekurutas mimiliki aplikasi untuk jual beli saham, saran saya
jika memilih sekuritas pilihlah sekuritas yang memiliki pengalaman, akses jual
dan beli lancar, informasi harga dan penawaran jual maupun beli real time bukan
yang delay apa lagi bagi seorang
trader saham yang menggunakan teknik scalping
dan fast trade.
Banyak perusahaan sekuritas yang
dapat digunakan untuk jual beli saham antara lain Indopremier sekuritas, mirae
sekuritas, sinarmas sekurutas, Philip sekuritas, RHB sekurutas, mandiri
sekuritas, BNI sekuritas dan masih banyak lagi. Saya sendiri baru mencoba
indopremier sekuritas yang lain belum. Dalam membuka akun saya menggunakan
system semi online. Langkah pertama saya mebuka websitenya , dan mengisi
formulir pendaftaran kemudian data dikirim lewat email tentang formulir
rekening dana nasabah (RDN) juga, kontrak yang dapat dibaca dan diparaf juga
ditanda tangani, ada yang bermaterai juga, setelah itu dikirim ke kantor
indopremier sekurutas, setelah sampai maka dihubungi (telephon atau what app)
kemudian verifikasi melalui panggilan video setelah itu menunggu beberapa hari
kita coba buka akun kita dan ternyata sudah jadi, password dan id sama persis
seperti saat mengisi formulir sedangkan PIN dikirim lewat email, selanjutnya
transfer uang ke RDN (rekening dana nasabah) atau TOP UP saldo, nomor rekening
RDN terdapat di akun sekuritas kita setelah kita login dan masuk pin kita dapat
melihat informasi tentang profil kita sesuai formulir yang kita isi. Saya kira
di sekurutas lain cara pembukaan akun kurang lebih sama, namun masalah waktu
seminggu atau sebulan tergantung teknis masing-masing, jika data kita lengkap
dan tidak ada yang salah bisa saja cepat, namun jika data tidak lengkap maka
perusahaan sekuritas tentu menunggu perbaikan data dari kita barulah memproses
lebih lanjut.
Dengar dengar ada juga yang
menawarkan pembukaan akun secara fullonline sehari jadi namun saya sendiri
belum membuktikannya maka dari itu saya tidak dapat menjelaskan secara detail,
kalau tidak salah syarat utama nya memiliki e-KTP yang valid.
Setelah memiliki akun sekuritas dan
TOP UP saldo kita dapat membeli saham-saham yang ada di bursa selama ada yang
menjual atau juga tidak dibekukan karena jika saham naik atau turun tidak wajar
atau sebab perusahaan melanggar aturan perdagangan saham tesebut akan di
hentikan sementara (suspen).
Jika sobat sekalian tertarik dunia
saham yuk kita belajar bersama, saran saya jika anda muslim gunakan akun
syariah agar transaksi lebih berkah, di akun syariah hanya saham-saham syariah
saja yang dapat di transaksikan. Selain memakai aplikasi syariah pelajari
terlebih dahulu bagaimana cara trading yang sesuai syariah agar tidak melenceng
dengan syariah.
Sekedar berbagi pengalaman saat
pertama mempelajari saham dan sampai saat ini pun saya masih belajar sambil
menulis artikel ini agar lebih paham semakin dalam tentang dunia saham. Awal
membeli saham setelah akun sekuritas jadi, saya isi saldo RDN (Rekenin Dana Nasabah)
dengan nominal yang sedikit sesuai nilai minimal setoran awal 100 ribu yah saya
lebihin dikitlah, kemudian top up lagi 27 ribu (teryata bisa) lumayan buat beli
saham gocap (50), kalau tidak salah ingat awal beli saham ASRI sama TELE
(sekarang suspen), waktu itu saya tidak sadar kalau market lagi crash, ya namanya belajar benar-benar
memulai dari nol, setelah beli sekitar beberapa ratus ribu terkadang merah
kemudian hijau, pikir saya udah untung nih kemudian saya jual setelah beberapa
hari atau minggu.
Setelah beberapa bulan (akun jarang
saya buka) mulau mempelajari yang lain seperti analisa fundamental dan teknikal
juga gabung grub investor saham yang asik juga buat diskusi sambil belajar
bareng. Akhirnya saya memutuskan menjual reksadana saya dan membeli
saham-saham, pada waktu itu tertarik deviden dan untuk belajar deviden maka
saya membeli saham yang akan membagikan deviden dan ternyata beberapa saham
setelah bagi deviden atau eks date deviden hingga beberapa hari saham harganya
turun (deviden trap), rugi memang namun saya anggap kerugian sebagai biaya
belajar. Oke sob, kalian ingin gabung dunia saham, yuks belajar bareng diskusi
diblog ini.
Ternyata setelah setahun membuka
akun sekuritas dan coba trading saham harian ternyata tidak mudah, karena
sering juga memilih saham yang salah sehingga turun hingga beberapa persen
bahkan ada yang beli di pucuk, alias harga lagi tinggi-tingginya, hingga minus
hampir 20%, mau jual rugi tetapi sayang di hold kelamaan akhirnya sedikit
average down kemudian setelah minusnya berkurang di jual rugi, yah rugi sejuta
lebih dikit gak apa – apa buat pelajaran, jangan terulang ya hehehe.
Terkadang kita tertarik juga dengan
pembagian deviden sekitar 2% hingga kadang 10% bahkah lebih dari harga saham,
hingga membuat kita kepingin kecipratan deviden tersebut, waktu pengumuman akan
membagikan deviden biasanya harga saham emiten tersebut akan naik, dan
berfluktuasi hingga waktu cum date (batas bursa memuat deviden), apalagi kalau
prosentasi devidennya tinggi misal 10% dari harga saham. Ada catatan penting
dalam hal membeli saham saat-saat pembagian deviden, karena momen ini banyak
diincar investor terutama deviden hunter bertipe trader jangka pendek bukan
investor jangka panjang, mereka ini membeli sebelum momen bagi-bagi deviden,
atau setelah pengumuman bagi-bagi deviden, dan menjualnya ketika harga sudah
naik melebihi atau minimal sama atau mendekati yiled deviden (prosentasi
deviden dari harga saham), sehingga harga terkadang tiba-tiba turun, atau
menjual saat eks deviden (hari bursa tidak memuat deviden), sehingga saat eks
deviden harga akan ajlok drastis (sering disebut deviden trap), fenomena ini
bukan hal yang pasti tetapi sering terjadi, ada juga beberapa saham tetap
stabil hanya turun beberapa persen saja dan akan kembali ke harga normal dalam
beberapa hari, alias tidak terpengaruh dengan pembagian deviden, sehingga para
trader terutama deviden hunter harus jeli memahami hal ini.
Untuk trading saham menurut penulis
menbutuhkan skill dalam trading, harus rajin belajar analisis, rajin mengasah
ketrampilan trading kapan saat beli kapan saat jual harus tepat, karena jika
waktu jual dan beli tidak tepat maka akan rugi. Money management dan trading
plan merupakan pengtahuan dan skill yang harus dimiliki trader saham, selain harus
mampu menganalisis secara teknikal bahkan analisis fundamental juga diperlukan.
Selain itu teknik trading juga harus dikuasai sesuaikan dengan kepribadian
masing-masing, apakah akan long term atau sort term, harian atau mingguan, karena untung rugi menjadi tanggung
jawab anda masing-masing. Disclaimer on…
Salah satu teknik dalam tarading
saham adalah scalping, Jual-beli saham dengan teknik scalping menurut apa yang penulis mengerti adalah jual-beli saham
secara sort term, bisa jadi hanya
beberapa detik saja atau beberapa menit saja, sehingga teknik ini digunakan
oleh mereka yang sudah berpengalaman dan memiliki jam terbang yang tinggi.
Sebagai contoh misalkan membeli saham Jam 10.00 WIB done buy dapat di jual 10.16 WIB (jika harga sudah naik misal 2%)
hanya 16 menit saja bahkan kurang. Teknik scalping
ini biasanya menggunakan analisis teknikal sehingga dapat diprediksi beberapa
menit lagi harga akan naik, biasanya menggunakan grafik per menit atau per
beberapa detik dalam membaca gerakan harga sahamnya, juga melihat antrian jual
dan beli, maka dari itu butuh pengetahuan yang dalam dan pengalaman karena jika
telat menjual beberapa menit saja harga dapat turun lagi dan malah rugi.
Prediksi atau analisis juga tidak selalu tepat, karena analisis itu tidak ada
yang 100% akurat, tergantung juga dari pengalaman analis itu sendiri seberapa
akurat analisisnya maka perlu strategi SL (stop
loss), menjual rugi saham yang telah kita beli agar kerugian tidak semakin
banyak.
Teknik lain adalah ODT, berbeda
trading dengan teknik one day trade / ODT (hampir sama dengan scalping) hanya saja waktu yang
dibutuhkan dapat satu hari bursa atau beberapa hari, namun biasanya harian pagi
beli sore jual atau kalau sudah untung jual, atau sore beli besok paginya di
jual. Jadi perbedaannya antara scalping
dan one day trade adalah jangka waktu
scalping lebih pendek dapat beberapa
detik atau menit saja, sedangkan ODT dapat memakan waktu beberapa jam bahkan
harian. Keduanya memakai analisis teknikal, namun jika scalping dapat memakai volume jual dan beli atau bid dan offer, sedangkan ODT lebih condong analisis grafik harga, itu
menurut pendapat saya saja mungkin ada yang berpendapat lain.
Swing
trader memakai teknik swing
trade, teknik ini masih menggunakan analisis teknikal namun masih melihat
fundmental saham, tentu memilih saham dari perusahaan yang berfundamental
bagus, menurut saya analisis fundamental untuk pondasi jika kemungkinan
terburuk terjadi atau jika harga turun tiba-tiba jauh dari prediksi, misal
karena berita buruk dari perusahaan tersebut harga jadi turun. Para trader swing ini kebanyakan mengambil
posisi hold (menbeli kemudian ditahan
/ tidak di jual dulu) hingga waktu tertentu (tentu hingga harga naik) bisa saja
trading harian, mingguan atau
bulanan. Tren pasar juga statistik saham dari segi harga juga volume di
analisis sehingga dapat mengambil posisi buy saat harga turun, kemudian telah
diprediksi harga akan naik lagi (ingat support dan resisten).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar